Minggu, 22 Juli 2018

Dasaad Musin. Ide Konservasi


Dasaad Musin, salah satu bangunan di kota tua yang sempat terlantarkan. Dari fisik luarnya kita dapat langsung menilai bahwa bangunan ini sudah lama tidak mendapat perawatan yang baik. Perbaiki dan jaga! Objek bangunan di kota tua ini tentunya mempunyai nilai baik secara historis maupun arsitektural.

Fasad - Sebelum

Fasad - Sesudah

Dengan munculnya kesadaran dari berbagai macam pihak, bangunan ini pun mendapat perhatian dan telah di renovasi dengan mempertahankan bentuk awal dari bangunan. Bukan hanya wajahnya saja namun bagian dalam bangunan pun sudah rapih.
Dari pandangan pribadi saya, Dasaad musin concern ini selalu memiliki karakter yang kuat. Kenapa saya bilang “Selalu”? karena walaupun saat kondisi bangunan ini mengenaskan namun daya tarik bangunan tidak memudar. Dibuktikan dengan tingginya antusian masyarakat untuk masuk ke bangunan ini ketika belum mendapat renovasi. Setelah renovasi pun, karakter salah satu bangunan di kota tua ini tetap kuat!
Interior - Kini

Interior - Kini
Dasaad musin concern awalnya adalah Gedung milik seoran asal filipina, dengan fungsi Gudang dan kantor. Kini setelah dilakukan renovasi dapat dilakukan Konservasi dengan cara Adaptive Reuse, dimana tidak merubah fasad bangunan baik eksterior maupun interior namun fungsi dari bangunan dikembangkan dan disesuaikan dengan keadaan.
Dalam hal itu ide untuk Adaptive reusenya adalah Dasaad musin dapat di jadikan menjadi café, restaurant, museum, art gallery, dan office. Karena interior mempertahankan bentuk aslinya konsep untuk interior yang dapat diterapkan adalah colonialism dengan mempertahankan bentuk tradisionalnya (asalnya).
Interior Cafe - Colonialism

Interior Cafe - Industrialis
Selain itu penerapan industrialis bukanlah ide yang buruk, dapat dilihat tulangan baja yang terekspose jendela kayu tanpa kaca. Dengan sentuhan terhadap furniture dan aksen tambahan ide industrial dapat diterapkan pada interior bangunan ini.
Ide - Museum

Ide - Museum