Berpikir kreatif dibutuhkan oleh siapapun mulai dari komunikator yang harus mendesain pesannya,sarjana teknik yang harus merancang bangunan, ahli iklan yang harus menata pesan verbal dan pesan grafis, sampai pada pemimpin masyarakat yang harus memberikan perspektif baru dalam mengatasi masalah sosial.
Ada ribuan definisi tentang kreativitas. Tapi proses berpikir kreatif sebenarnya adalah kemampuan untuk melihat sesuatu yang tidak terlihat sebelumnya, menciptakan sesuatu yang baru dari penataan kembali atas yang lama. Pablo Picasso mengaakan penghancuran atas yang lama memberikan jalan bagi munculnya yang baru. Kreativitas adalah tindakan penghancuran.
Jika inovasi adalah oksigen bagi perubahan , maka creative thinking skills harus selalu mengaliri setiap denyut nadi agar nyawa inovasi tidak mati suri
Hmmm…disaat menikmati liburan hari ini, pikiran dan ide nakal saya seolah tidak terbendung mungkin karena sering kali melihat hal yang berulang ulang yang sama yaaa…
okeeee..kita menjelajah dunia kreative yuuk, kenapa banyak orang yang gagal berpikir secara kreatif; dan juga tentang bagaimana cara yang paling jitu untuk mendongkrak kemampuan berpikir kreatif
Kenapa kita sering gagal berpikir secara kreatif ?
Pola pikir secara vertikal ini niiiiiih salah satu biang kenapa seseorang gagal membangun proses kerja yang kreatif. Vertical thinking adalah mencoba mendefinisikan permasalahan hanya dengan satu cara tanpa mempertimbangkan pandangan alternatif (pikirannya hanya bertumpu pada satu titik yang sempit), bahasa kerennya hoby pakai kacamata kuda.
Sebagai contoh,
Apakah bentuk asesoris wanita itu harus selalu berbentuk bunga ?
Apakah cara elajar itu harus selalu hening ?
Apakah belajar itu harus selalu dimeja
Apakah Garis itu harus selalu lurus
Pola pikir vertical membuat kita menjadi sempit dalam mendefinisikan batasan permasalahan. Orang-orang acap berasumsi sejumlah permasalahan atau solusi alternatif merupakan hal yang diluar batas mereka (atau dianggap tidak masuk akal), sehingga mereka mengabaikannya…jadiiiiii..berpikirlah diluar hal yang biasa, diluar batasan batasan yang kita buat sendiri
Penghambat kreativitas lainnya adalah ini : TIDAK MEMILIKI RASA INGIN TAHU , Ini adalah sikap enggan dan tidak terlatih untuk bertanya . seringkali orang tidak mampu mengatasi permasalahan secara kreatif karena malas mengajukan pertanyaan, atau tidak aktif menggali data dan informasi.
efek dari ga pengen tau alias ga kepo an akhirnya membuat kita terpelanting dalam mode “non-thinking”. Atau sejenis kecenderungan untuk menghindari pekerjaan secara mental (berpikir keras).
Orang jadi enggan menyediakan waktu untuk “berpikir” : secara reflektif mengeksplorasi beragam alternatif solusi, dan juga cara-cara baru yang mungkin berguna untuk menciptakan something innovative.
Vertical thinking, juga mengakibatkan keengganan untuk berpikir secara eksploratif , naaah ini deh yang membuat seseorang menjadi tidak kreatif.
Berpikir Vertical dan tidak punya rasa ingin tau yang tinggi merupakan virus yang sering mengkudeta pikiran kita untuk berposes berpikir secara kreatif .
Lalu bagaimana mengatasinya ?
Kiat # 1 :
Uraikan isu atau masalah yang tengah didiskusikan. Kita bisa juga memetakan masalah dalam sejumlah kategori utama, dan kemudian mem-breakdown setiap kategori itu menjadi bagian bagian kecil .
Untuk setiap bagian tanyakan ‘apa yang diberikannya?’ Gali nilai atau value dari setiap bagian .
Dalam proses tersebut kemungkinan kita akan menemukan bagian bagian yang memberikan value yang positif ataupun bersifat negatif.
Tugas kita adalah mengeksplorasi setiap value dalam bagian bagian kecil itu dan , memodifikasinya secara kreatif, dan menemukan value terbaik dalam setiap atribut.
Kiat #2 : Visioning.
Ini adalah sejenis lelakon untuk membayangkan masa depan yang brilian dan inovatif. Atau mencoba berpikir secara imajinatif mengenai apa yang Anda ingin raih di masa mendatang.
Ketika mengimajinasikan gambaran masa depan, gunakan kata-kata yang dinamis dan penuh perasaan.
Gunakan pula kata-kata “present tense” (misal : karya saya dinikmati banyak orang) bukan “future tense” (karya saya akan dinikmati banyak orang). Ungkapan dalam bentuk present tense akan membuat gambaran imajinasi itu menjadi terasa lebih “dekat”.
Visioning menjadi efektif karena kita adalah spesies yang penuh daya khayal/imajinatif, dan sangat termotivasi dengan apa yang kita rasakan sebagai kemungkinan masa depan.
Saya tidak tahu apakah Anda termasuk kategori creative people atau tidak. Atau apakah Anda kadang terjebak pada vertical thinking, non-inquisitives dan non-thinking atau selalu bisa menghindarinya.
lupakan sejenak hukum dunia saat memancing kreatifitas, apapun yang terlintas, segera tuliskan! Cari sebanyak mungkin ide, segila mungkin, barulah kemudian filterisasi ide tersebut beradasarkan kualitas dan kemungkinan penerapannya. Percayalah, dengan hal ini akan banyak hal-hal baru yang bisa kita munculkan, dan tentunya kita menjadi orang yang lebih kreatif. Karena faktanya, banyak ide brilian yang berawal dari pemikiran yang terlihat ‘bodoh’.
Orang yang sukses dalam hidupnya biasanya mampu berpikir kreatif, dan imajinatif. Dia mampu menciptakan hal-hal baru dari kekuatan imajinasinya. Berpikir kreatif dan imajinatif adalah kemampuan seseorang untuk mengasah kekuatan kreatif dan imajinatifnya dalam menciptakan hal-hal baru. Tak salah bila orang yang berpikir kreatif selalu diikuti dengan kemampuan imajinatif.
Renungkan artikel ini, dan renungkan kapan terakhir kali Anda melakukan “sesuatu yang kreatif”.
Selamat bekerja, teman-teman. Be creative. Be innovative. Because your creativity will determine your future life.
sumber : http://irmasustika.com/home/berpikir-kreatif-imajinatif/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar